Tensi Politik Hantui Duel Iran dan AS di Piala Dunia


KONFLIK hubungan diplomatik antara Iran dan Amerika Serikat (AS) memanas, jelang kedua tim bertemu dalam laga terakhir Grup B Piala Dunia 2022 Qatar pada Rabu (30/11) dini hari WIB, untuk memperebutkan tiket babak 16 besar. 

Adapun persilisihan dua negara selama empat dekade itu bisa saja berpengaruh dalam duel panas yang tersaji di Stadion Al Thumama, Doha. AS dan Iran diketahui memutuskan hubungan diplomatik pada 1980. 

Hubungan kedua negara tegang dalam beberapa tahun terakhir. Tepatnya, ketika Presiden AS Donald Trump pada 2018, menarik Negeri Paman Sam keluar dari kesepakatan nuklir Iran. 

Baca juga: Khamenei Salahkan AS dan Israel atas Demo Mahsa Amini

Pelatih timnas AS, Gregg Berhalter, berupaya meredam anggapan bahwa permainan itu memiliki kaitan dengan politik dua negara. “Saya membayangkan pertandingan diperebutkan dengan panas, karena fakta bahwa kedua tim ingin maju ke babak berikutnya,” pungkasnya. 

“Jadi, bukan karena politik atau karena hubungan antar negara kita. Kami pemain sepak bola dan kami akan bersaing dengan sehat,” imbuh Berhalter.

Namun keinginan Berhalter agar politik absen dari pesta sepak bola, mungkin hanya angan-angan. Federasi sepak bola Iran (FFIRI) mengecam tindakan tidak profesional Sepak Bola Amerika Serikat (US Soccer), yang menggunakan bendera Iran dengan modifikasi di unggahan media sosial.

Diketahui, US Soccer menampilkan bendera kebangsaan mereka secara tidak utuh. Meski unggahan itu sudah dihapus, namun FFIRI telah mengajukan protes resmi kepada Komite Etik FIFA terkait tindakan tersebut. Serta, meminta FIFA mengeluarkan AS dari turnamen tersebut.

Baca juga: Timnas Jerman Masih Krisis Kepercayaan Diri

US Soccer menjelaskan unggahan tersebut ingin menunjukkan dukungan bagi kaum perempuan di Iran, yang berjuang untuk hak asasi manusia. Iran telah dilanda protes sejak kematian Mahsa Amini, perempuan Kurdi Iran berusia 22 tahun, pada September lalu.

“Kami tidak tahu apa-apa tentang postingan itu, tapi kami adalah pendukung hak perempuan. Saat ini, kami sekarang hanya fokus untuk pertandingan,” ungkap bek timnas AS, Walker Zimmerman.

Pelatih Iran Carlos Queiroz menegaskan kepercayaan diri anak asuhnya meningkat. Tepatnya, setelah mengalahkan Wales 2-0 pada laga kedua. Iran yang dihajar Inggris 2-6 pada laga pertama, memiliki tekad kuat untuk lolos ke babak 16 besar.

“Kami menampilkan performa dan hasil yang bagus. Kami layak mendapatkannya. Sekarang, kami berkonsentrasi kepada AS,” tutur Queiroz.(AFP/Dailymail/OL-11)






Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »