Sapta Nirwandar Rilis 12 Finalis LCLDN ke Platform Digital di Hari Musik Nasional 2024


Sapta Nirwandar ( tengah) bersama Dwiki Dharmawan, dewan juri dan finalis. ( Foto: bisniswisata/ Tyas Rosaidi Anwar).

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Sapta Nirwandar, inisiator dan Dewan pembina Lomba Cipta Lagu Daerah Nusantara (LCLDN) merilis album 12 Finalisnya dan berharap dapat dinikmati secara luas di seluruh Indonesia bahkan dunia melalui platform digital

“Album Digital Lomba Cipta Lagu Daerah Nusantara (LCLDN) 2023 dirilis hari ini bertepatan dengan hari Musik nasional 2024 di Auditorium Yusuf Ronodipuro RRI Pusat, Jakarta ” ungkap Sapta Nirwandar.

Kini bertepatan dengan perayaan Hari Musik Nasional 9 maret 2024 Album 12 Finalis LCLDN 2023 tersebut diluncurkan dan dirilis pada berbagai platform digital dan sudah bisa dinikmati publik penggemar musik. 

Final Lomba Cipta Lagu Daerah Nusantara (LCLDN) 2023 yang ke 7 (tujuh) kalinya, telah sukses digelar bulan Desember tahun lalu dengan semangat untuk mengangkat keberadaan musik berbahasa daerah nusantara agar dapat menjadi lokomotif bagi industri musik Indonesia untuk bersaing dipentas global, tambahnya.

Direktur Musik Dwiki Dharmawan dalam kesempatan yang sama juga ungkapkan bahwap album LCLDN dalam format digital ini juga inshaa allah akan pentas di London dan Paris. Pihaknya sedang mengadakan pendekatan pada BBC, Unesco dan para sponsor dalam dan luar negeri.

“ Di inggris, tepatnya di South bank London, tepi Sungai Thames akan ada pagelaran musik menampilkan lagu-lagu daerah pemenang LCLDN tahun ini karena bukan hanya musik dari Indonesia tapi menyajikan pula lagu daerah yang menjadi bahasa dari seluruh nusantara,” kata Dwiki.

Sapta Nirwandar menambahkan pihaknya sebagai inisiator LCLDN sejak masih menjadi Wakil Menteri Parekraf sangat bersyukur setelah terhenti karena pandemi COViD-19, LCLDN dapat terlaksana kembali tahun ini bahkan merilis album 12 Finalisnya dengan Direktur Musik Dwiki Dharmawan, sehingga dapat dinikmati secara luas di seluruh Indonesia bahkan dunia melalui platform digital.

Untuk pelaksanaan tour ke Inggris dan Perancis sebenarnya perusahaan asing dari kedua negara itu dapat membantu mewujudkannya karena di Indonesia ada Total melalui Total E&P Indonesie (TEPI) dan Nestle dari Perancis. Ada Tate & Lyle dan British Petroleum serta PMA lainnya dari Inggris yang juga beroperasi dan cinta Indonesia.

Dwiki menjelaskan soal rilis lagu lagu finalis LCLDN ini dilakukan secara bertahap melalui rilis single satu persatu mulai momentum Hari Musik Nasional 9 Maret 2024 sampai puncaknya dirilis sebagai album 31 Maret 2024.

“Karya dari 12 Finalis LCLDN ini mewakili kearifan lokal Nusantara, baik kekayaan bahasa daerahnya, maupun kekayaan musiknya”.papar Ivan Nestorman salah satu anggota dewan juri.

Sementara salah satu dewan juri lainnya Sundari Soekotjo menyatakan “Salut atas dukungan kegigihan Pappri, LPP RRI dan para sponsor yang selalu tanpa henti memberikan ruang untuk berkembangnya musik-musik berbahasa daerah nusantara”.

Helvy Tiana Rosa, salah satu dewan juri menegaskan puka bahwa Lomba Cipta Lagu Daerah Nusantara ( LCLDN) ini, bertujuan untuk melestarikan bahasa bahasa Nusantara melalui Musik dan Lagu. 

“Dengan harapan, generasi muda kembali bangga dan memberikan apresiasinya terhadap Bahasa Daerah dan paling penting, mereka tetap mau menggunakannya sebagai bahasa sehari hari,” kata Helvy.

12 Lagu Finalis LCLDN yang dirilis ini adalah sbb: 

*Baku Kele, karya Freitsna Sopaheluwakan, Ambon-Maluku.

*Papa Modhe, karya Eutimirius Lodha ,Ngada-NTT.

*Mahi Mahi Nebei Be M’Bai karya Stephen Irianto Wally, Sentani-Papua. 

*Arta Ta karya Daniel Yohansen Martin, Batak Toba-Sumatera Utara

*Si Tou Timou Tumou Tou karya Ferdinand Soputan Minahasa-Sulawesi Utara.

*Pakeling karya I Gde Sudipta Chandanatha, Bali.

*Sakentang Sakentung karya Rizki Abdullah Tegal-awa Tengah.

*Kalimantan Tengahku karyaEllysa Ramayanti, Barito Utara-Kalimantan Tengah. 

*Ngata Sanjobu Vatumbaso karya Ibrahim Larengi, Palu-Sulawesi Tengah. 

*Jukung Tiung karya Irwansyah Noor & J. Albari Banjar, Banjar-Kalimantan Selatan. 

*Belitong Timur Negeri Puake karya Nahwand Sona Alhamd .

*Belitong Kayoh karya Sri Rahayu-Nanggroe Aceh Darussalam. 

Hal yang lebih special, lagu lagu diatas dibawakan oleh para penyanyi penuh talenta dari daerahnya masing masing yaitu Novalinda Kolibonso, Eutemirius Lodha, Stephen Irianto Wally, Linfia Purba, Stephen Lumi, Rizki Ablah, Huda Syifa & Azra Bratisia, Shouma Hunafa, Artika Bella Puspa, Bram Larengi ditambah penyanyi  Lucky Octavian.

Oleh karena itu cita-cita penyelenggara seperti diungkapkan Dwiki Dharmawan bisa melakukan pentas dunia di South Bank mengingat tempat itu  kawasan dinamis di jantung tempat hiburan budaya London. 

“The Southbank Centre, National Theatre, dan bioskop BFI merupakan tempat seni kelas dunia. Jalan setapak tepi sungai dipenuhi deretan pepohonan, restoran, dan pub bersejarah, dan merupakan tempat dengan berbagai pameran dan acara. Wisatawan mengagumi bangunan terkenal yang ikonis seperti Big Ben dan St. Paul’s Cathedral dari Bianglala London Eye,” katanya.

Sapta Nirwandar berharap kedepannya berharap acara yang luar biasa ini, yang menjadi cita-cita luhur seluruh anak bangsa, bahwa kearifan lokal nusantara, kekayaan bahasa dan keragaman musikalitasnya, lebih mendapat perhatian serius dari semua pihak.

Album 12 Finalis Lomba Cipta Lagu Daerah Nusantara dirilis oleh LCLDN Production dengan Produser Musik Dwiki Dharmawan dan didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.

 



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »