Polres Cianjur telah mengungkap kasus penghentian paksa bantuan sosial bencana gempa Cianjur. Aksi itu dikatakan dilakukan oleh warga yang terkena dampak.
Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan menjelaskan pihaknya telah meminta keterangan dari pemuda-pemuda yang melakukan pengadangan.
“Setelah dimintai keterangan, warga tersebut juga terdampak gempa. Mereka melakukan penghentian paksa, karena bantuan logistik ini kebutuhan dasar bagi masyarakat khususnya pengungsi,” kata Doni di Cianjur, diberitakan Antara, Sabtu (26/11).
Warga sekitar telah diberikan pemahaman agar tak mengadang kendaraan pembawa bantuan dan membagikan bantuan dengan cara yang salah. Kata dia bila itu dilakukan mengarah ke kriminalitas.
“Memberikan pemahaman kalau ada yang memaksa meminta bantuan, kami memastikan kepada mereka, masyarakat yakin bantuan akan disalurkan sesuai arahan Presiden, pendistribusian logistik semuanya merata,” ucap dia.
Selain itu antisipasi pengadangan juga dilakukan dengan cara patroli, menyebar anggota Polri berseragam dan tidak untuk menyusuri wilayah potensi. Warga yang mau memberikan donasi juga diberi pengawalan.
“Kami pastikan dengan layanan yang diberikan dan hasil komunikasi dengan Pak Gubernur dan Kapolda sudah memberikan instruksi, berikan layanan satu titik di pendopo, kami siapkan setiap hari kendaraan roda dua, dan roda empat dengan lima personel pengawalan distribusi logistik,” kata Doni.
(fea)
[Gambas:Video CNN]
Recent Posts
- Presiden Dinilai Perlu Keluarkan Perppu Perampasan Aset
- May Day di Depan Kampus UNM Berujung Ricuh, Gas Air Mata Dikerahkan
- NBAA, other groups call on FCC to reverse Ligado order 4 years later
- TV presenter advises Spanish Tourist Office accessibility panel
- ICMI Gelar Halal Bihalal, Jimly Asshiddiqie-Amien Rais Hadir
Recent Comments