Mahasiswa USU Kesal: Lagi Demo UKT Ngawur, Rektor Dikabarkan ke Luar Negeri


Mahasiswa USU menggelar aksi demo terkait kenaikan dan penggolongan UKT yang dinilai ngawur pada Rabu (8/5/2024). Foto: Dok. Istimewa
Mahasiswa USU menggelar aksi demo terkait kenaikan dan penggolongan UKT yang dinilai ngawur pada Rabu (8/5/2024). Foto: Dok. Istimewa

Ratusan mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) demo terkait kenaikan dan penggolongan UKT yang dinilai ngawur pada Rabu (8/5). Mereka menggeruduk Rektorat.

Aksi ini diwarnai kekesalan mahasiswa USU kepada Rektor USU Muryanto Amin. Mereka mengaku kesal lantaran mendapat kabar bahwa Muryanto pergi ke luar negeri jelang aksi demo.

“Nah tapi di saat kami menggaungkan ada seruan aksi, kami dapat info mendadak bahwasanya rektor mendadak ke luar negeri. Tidak di sini,” kata Ketua BEM FISIP USU Mahogra Yuda Muyyasar saat dikonfirmasi.

“Dan bener-bener H-1 tuh. Kemarin tuh dia pergi kabarnya berangkat jam 4 sore, itu yang kami sesalkan. Makanya itulah memuncak dari tiap mahasiswa ( seruan turunkan UKT atau rektor yang turun). Iya (merasa rektor menghindar dari kami yang sampaikan aspirasi),” jelasnya.

kumparan sudah mencoba mengkonfirmasi soal kabar ini ke Muryanto tapi belum memberikan respons.

Mahasiswa USU menggelar aksi demo terkait kenaikan dan penggolongan UKT yang dinilai ngawur pada Rabu (8/5/2024). Foto: Dok. Istimewa
Mahasiswa USU menggelar aksi demo terkait kenaikan dan penggolongan UKT yang dinilai ngawur pada Rabu (8/5/2024). Foto: Dok. Istimewa

Penggolongan UKT akan dievaluasi

Meski begitu, dalam aksi demo siang tadi, Wakil Rektor 1 Edy Ikhsan telah menemui mahasiswa. Kata Ogra, Edy berjanji asa pembayaran UKT akan diperpanjang dan akan dilakukan evaluasi terhadap penggolongan UKT.

“Tapi sudah dijawab juga oleh WR 1 juga bahwasanya harusnya besok batas terakhir bayar UKT. Tapi karena tadi sudah ada perjanjian, jadi untuk pembayaran UKT ini akan diundur tenggatnya,” kata dia.

“Dan akan dievaluasi lagi peninjauan ulang terkait penggolongan UKT tiap mahasiswa,” jelasnya.

Ogra mengatakan aksi demo ini dilatarbelakangi karena adanya keluhan dari mahasiswa baru. Mahasiswa menilai ada ketidaksesuaian data penghasilan orang tua dengan golongan UKT.

Gedung Rektorat Universitas Sumatera Utara. Foto: USU
Gedung Rektorat Universitas Sumatera Utara. Foto: USU

Contoh yang diberikan dia adalah ketika orang tua mahasiswa berpenghasilan Rp 3 juta tetapi dikenakan UKT golongan Rp 6 hingga 8 juta.

“Jadi banyak keluhan hampir 80 persen maba ragu untuk daftar ulang karena mereka merasa setelah mereka isi kok dapat UKT enggak sesuai dengan isian,” kata dia.

Soal rektor ke luar negeri dan aksi demo ini, kumparan sudah mencoba mengkonfirmasi Kepala Humas USU Amalia Meutia. Namun belum ada jawaban.



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »