Kegagalan Manchester City dan Kutukan Dukun Afrika


MANCHESTER City dibawah kepemimpinan Pep Guardiola kembali harus mengubur mimpi untuk bisa merengkuh gelar Liga Champions pertama dalam sejarah mereka. Terbaru, The Citizen di-comeback Real Madrid di semifinal sehingga langkah mereka untuk mewujudkan mimpi mereka harus terhenti.

Padahal Manchester City sudah unggul 4-3 atas Real Madrid di leg pertama, pekan lalu. Bahkan Kevin de Bruyne dan kolega lebih dulu mencetak gol pada leg kedua, Kamis (5/5) dini hari WIB.

Sayangnya, pasukan Guardiola tak mampu mempertahankan keunggulan. Secara heroik, Rodrygo Goes mencetak dua gol dalam kurun waktu 2 menit di ujung laga waktu normal dan memaksa Manchester City bermain hingga babak perpanjangan. Di perpanjangan waktu, Los Blancos memastikan langkah mereka menuju final di Paris setelah Karim Benzema mencetak gol lewat titik putih dan membuat agregat menjadi 6-5 untuk kemenangan Real Madrid.

Para penggemar City tentu saja kecewa dengan kegagalan tim kesayangan mereka dan mengaitkannya dengan banyak faktor seperti kesalahan taktik Guardiola setelah unggul, keputusan wasit hingga menyalahkan para pemain. Namun dalam sepakbola tak hanya menjual pertarungan dua klub di lapangan, yang hanya beradu kualitas pemain dan seberapa cerdik strategi sang manajer, namun juga ada faktor lainnya.

Kali ini, mungkin saja ada faktor lain yang membuat Man City lagi-lagi gagal menjaga asa mereka untuk membawa pulang Si Kuping Lebar. Pada 2018 silam, agen eks City Yaya Toure, Dimitri Seluk, pernah mengungkapkan bahwa Guardiola telah membuat marah para warga Afrika.

Seluk mengklaim hal tersebut lantaran sang manajer sering mencadangkan Yaya di tahun terakhirnya berseragam ‘Biru Langit’. “Dia (Guardiola) membuat seluruh masyarakat Afrika geram dan menyerangnya. Banyak penggemar Afrika yang berpaling dari Manchester City,” ujar Seluk dilansir dari Sportbible.

“Dan saya yakin banyak dukun Afrika di masa depan yang tidak akan membiarkan Guardiola memenangkan Liga Champions. Ini akan menjadi kutukan bagi Guardiola dari Afrika. Waktu akan menjawab semuanya itu benar atau tidak,” jelasnya.

“Fakta bahwa Guardiola mengakhiri karier Yaya di Manchester City bukan sebuah kesalahan, tapi sebuah kejahatan. Itu akan menjadi bumerang untuk Anda, Pep. Anda pasti akan terus melihat apa itu dukun Afrika. Ingat itu selalu,” tegasnya. (Goal/OL-15)






Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »