Penyaluran Pembiayaan Gemilang, BRI Finance Yakin Tumbuh 20 Persen


JawaPos.com – PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance), salah satu entitas anak BRI yang bergerak di bidang multifinance optimis pertumbuhan pembiayaan akan naik 20 persen pada tahun ini. Hal itu disampaikan Direktur Utama BRI Finance Azizatun Azhimah.

“Juga dalam profit juga kami harapkan bisa tumbuh double, lebih besar dari tahun lalu,” kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis (28/4).

Untuk diketahui, sepanjang tahun 2021 lalu BRI Finance mencatatkan pertumbuhan laba bersih mencapai 802,9 persen (year-on-year/yoy). Disamping itu, BRI Finance juga mampu mendorong pertumbuhan aset sebesar 29,5 persen (yoy) menjadi Rp 5,24 triliun sesuai dengan tujuan perusahaan untuk mencapai asset 10T di tahun 2024.

Perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan kendaraan dan multiguna untuk konsumen ritel, juga turut melakukan pembiayaan investasi, modal kerja, ataupun sewa operasional untuk para pelaku usaha ini akan lebih agresif menyalurkan pembiayaan seiring kondisi ekonomi yang mulai membaik.

“Pandemi mulai berakhir, dan masyarakat kembali beraktivitas diyakini pembiayaan bisa meningkat cepat,” tutur dia.

Apalagi BRI Finance yang ditunjuk sebagai single gateway auto loan oleh BRI bisa menggarap captive market dari nasabah potensial di dalam BRI Group. Untuk mencapai target ini, BRI Finance pun terus meningkatkan pelayanan, keragaman produk dan branchless financing.

“Branchless financing ini artinya, kami ada dimana-mana, melalui sinergi dengan unit-unit kerja BRI, sehingga lebih dekat dengan nasabah potensial sehingga nantinya, terkait kebutuhan nasabah terutama pembiayaan otomotif, mindset-nya bisa langsung ke BRI Finance,” terang dia.

BRI Finance juga terus melakukan inovasi dalam proses bisnis seperti melakukan digitalisasi serta bekerja sama dengan agen-agen pemasar. Diyakini melalui channel-channel agen pemasar, itu bisa mendukung penyaluran pembiayaan tahun ini dan tahun-tahun selanjutnya.

Disinggung mengenai pembiayaan jelang Lebaran tahun ini, Azizatun mengaku ada peningkatan pembiayaan, khususnya pembiayaan mobil roda empat karena jelang Lebaran biasanya terjadi peningkatan penjualan mobil.

Apalagi selama dua tahun terakhir dengan adanya pembatasan aktivitas, penjualan kendaraan secara nasional menurun. Dengan diperbolehkannya mudik dan masih ada stimulus pemerintah akan berdampak positif dalam penjualan sehingga berpengaruh pada penyaluran pembiayaan kendaraan.

Azizatun mencontohkan pada Maret 2022, penjualan kendaraan bisa meningkat 20,5 persen (month of month/mom). “Kami yakin di akhir April nanti, menjelang libur Lebaran, teman-teman di lapangan melihat permintaan pembiayaan, angkanya jauh lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya,” tutup dia.





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »