Partai Ummat Minta Kirim Nota Keberatan ke Singapura soal UAS



Jakarta, CNN Indonesia

Ketua DPP Partai Ummat Bidang Hukum, Juju Purwantoro meminta Kedutaan Besar Indonesia bersikap lebih jauh ketimbang sekadar menyampaikan Nota Diplomatik kepada Pemerintah Singapura terkait Ustaz Abdul Somad.

Sebelumnya, Kedubes Indonesia melayangkan nota diplomatik usai Abdul Somad bersama rombongan dideportasi dari Singapura.

“Tidak cukup hanya menyampaikan Nota Diplomatik tapi juga harus berupa Nota Keberatan (protes) kepada pemerintah Singapura,” kata Juju lewat siaran pers, Senin (16/5).

Juju menegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang besar. Jangan sampai ada penduduk Indonesia yang diperlakukan secara tidak patut oleh negara lain termasuk Singapura.

Juju menganggap Singapura pun seharusnya tidak kaku dalam melihat profil Abdul Somad hingga menolak kedatangannya.

Dia menekankan bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menetapkan 15 Maret 2022 sebagai hari anti-Islamofobia.

“Dalam hukum internasional, dikenal asas resiprositas atau timbal balik. Asas resiprositas pada dasarnya mengandung makna bahwa jika suatu negara menginginkan suatu perlakuan yang baik dari negara lain, maka negara yang tersebut juga harus memberi perlakuan yang baik terhadap negara lain,” ucap Juju.

Abdul Somad tiba di Terimnal Feri Tanah Merah pada 16 Mei 2022 dari Batam. Ada enam orang yang mendampinginya.

Usai diwawancara pihak imigrasi, Abdul Somad dan rombongan ditolak masuk Singapura. Mereka dikembalikan ke kapal feri dan berangkat ke Batam di hari yang sama.

Pemerintah Indonesia melalui Kedutaan Besar RI di Singapura meminta otoritas setempat menjelaskan alasan penolakan masuk Abdul Somad Batubara alias Ustaz Abdul Somad (UAS) beserta rombongannya.

Pemerintah Singapura lalu memberi penjelasan. Ada beberapa alasan yang mendasari Abdul Somad ditolak masuk Singapura.
Mengutip situs resmi Kementerian Dalam Negeri Singapura, salah satu alasannyayakni karena Abdul Somad pernah merendahkan penganut agama selain Islam.

Selain itu, Pemerintah Singapura juga tak mau menerima kedatangan Somad karena pernah berceramah aksi bom bunuh diri sah jika dikaitkan dengan konflik Israel-Palestina. Bahkan Somad menganggapnya sebagai perjuangan dan mati syahid.

“Pemerintah Singapura memandang serius siapapun yang menganjurkan kekerasan dan/atau mendukung ajaran ekstremis dan segregasi,” mengutip situs resmi Kemendagri Singapura.

(bmw)

[Gambas:Video CNN]






Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »