Long covid atau suatu kondisi di mana gejala virus bertahan lama beberapa pekan
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Long covid atau suatu kondisi di mana gejala virus bertahan lama beberapa pekan atau berbulan-bulan, tidak hanya dialami mereka yang mengalami kasus penyakit parah. Faktanya, kebanyakan orang atau 76 persen dari mereka yang didiagnosis dengan long covid adalah orang yang tidak pernah dirawat di rumah sakit (RS).
Hal itu diungkap sebuah studi baru yang memeriksa data klaim perawatan kesehatan dari 78.252 pasien. Para pasien secara resmi didiagnosis dengan long covid dari 1 Oktober 2021 hingga 31 Januari 2022, menurut lembaga nirlaba FAIR Health.
Makalah tersebut belum ditinjau oleh rekan sejawat. Menurut penelitian tersebut, tiga gejala teratas yang dialami pasien pasca-covid di semua kelompok umur adalah kelainan pernapasan, batuk, serta malaise dan kelelahan. Mereka yang berusia 36 hingga 50 tahun adalah yang paling mungkin didiagnosis dengan long covid.
Selain itu, pasien wanita lebih mungkin mengalami kondisi tersebut dibandingkan pria. “Kondisi pasca-covid telah menjadi masalah yang menjadi perhatian nasional,” kata Presiden FAIR Health Robin Gelburd dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Kansas City, Jumat (20/5/222).
Gejalanya dapat bertahan selama berminggu-minggu atau bahkan bertahun-tahun setelah infeksi dengan masalah kesehatan baru, kembali atau berkelanjutan. Demikian menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Kondisi ini juga biasa disebut covid jarak jauh, covid-19 pasca-akut, serta covid kronis.
Kondisi ini telah digambarkan sebagai ‘pandemi setelah pandemi’ oleh Direktur Klinik pemulihan pasca-Covid Cleveland Clinic, Kristin Englund. Istilah itu juga dikutip dalam penelitian tersebut. Sebuah studi sebelumnya yang dilakukan oleh FAIR Health menemukan 19 persen orang yang awalnya tidak mengalami gejala selama infeksi Covid-19, mengembangkan long covid setelahnya.
Dalam studi baru ini, dari 78.252 pasien yang menerima diagnosis long covid, 59,8 persen di antaranya adalah perempuan dan 40,2 persen laki-laki. Sekitar 30 persen dari pasien ini tidak memiliki komorbiditas kronis yang sudah ada sebelumnya.
Recent Comments