Kebangkitan nasional awal pemulihan ekonomi dan kesehatan Yogyakarta



Momentum kebangkitan nasional pada tahun ini sangat istimewa karena tidak hanya dirasakan sebagai sebuah seremoni tetapi juga ditandai dengan mulai pulihnya aspek ekonomi, sosial, dan kemasyarakatan

Yogyakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Yogyakarta memaknai peringatan Hari Kebangkitan Nasional 2022 sebagai momentum untuk memulihkan perekonomian dan kesehatan, didukung dengan terkendalikan kasus COVID-19 dan mulai bangkitnya pelaku UMKM.

“Momentum kebangkitan nasional pada tahun ini sangat istimewa karena tidak hanya dirasakan sebagai sebuah seremoni tetapi juga ditandai dengan mulai pulihnya aspek ekonomi, sosial, dan kemasyarakatan,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia momentum yang sangat baik tersebut perlu terus dijaga dengan memaksimalkan berbagai kegiatan yang sudah diizinkan, baik kegiatan ekonomi, sosial, dan kemasyarakatan.

“Tentu saja, harus dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan yang memungkinkan meskipun sudah diizinkan untuk membuka masker di area umum,” katanya.

Ia menyarankan masyarakat untuk lebih baik tetap mengenakan masker dan selalu menjaga protokol kesehatan karena ancaman penyakit dari virus-virus tetap masih akan ada, salah satunya saat ini yang muncul adalah hepatitis akut misterius.

“Jika memang masih merasa ragu-ragu membuka masker di tempat terbuka, maka lebih baik tetap dipakai saja,” katanya.

Ia menyebut pemulihan berbagai kegiatan sosial dan ekonomi harus tetap berjalan beriringan dengan upaya untuk menjaga aspek kesehatan masyarakat.

“Jika aspek kesehatan terganggu, maka kondisi seperti saat pandemi akan kembali terulang. Ini yang harus diupayakan dihindari karena pasti akan menyebabkan kemunduran di berbagai sektor,” katanya.

Upaya untuk memaksimalkan berbagai kegiatan pemulihan ekonomi yang sudah ditempuh oleh Pemerintah Kota Yogyakarta adi antaranya menggelar berbagai pameran dan bazar yang diikuti pelaku UMKM.

“Sejalan dengan libur Lebaran, selama dua pekan, kami banyak menggelar pameran dan bazaar untuk mengajak pelaku UMKM menata kembali unit usaha dan bisnisnya,” katanya.

Pameran tersebut juga memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait kegiatan-kegiatan yang sudah dimungkinkan dilakukan di masa pelonggaran seperti saat ini dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Selain menggelar bazar, pemulihan ekonomi di Kota Yogyakarta juga tetap dilakukan dengan prinsip Gandeng Gendong. “Nglarisi atau membeli produk dari tetangga kanan-kiri sehingga pemulihan ekonomi pun langsung dirasakan oleh masyarakat,” katanya.

Jika konsumsi dilakukan dengan memperbanyak belanja barang-barang impor, maka tidak akan memberikan dampak langsung pada pemulihan ekonomi masyarakat di tingkat bawah.

Pada 2022, Kota Yogyakarta menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 4-5 persen. “Saya kira, angka tersebut masih bisa dicapai. Di tengah-tengah pandemi, pertumbuhan ekonomi di Yogyakarta pernah cukup tinggi sehingga saat ini laju pertumbuhannya tidak lagi secepat sebelumnya,” demikian Heroe Poerwadi .

Baca juga: Kebangkitan Nasional Kedua di Yogyakarta

Baca juga: Yogyakarta kenalkan “parenting” kebangsaan tumbuhkan nasionalisme anak

Baca juga: Sekolah di Yogyakarta kembali terapkan pembelajaran daring penuh

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Andi Jauhary
COPYRIGHT © ANTARA 2022



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »